PELANGI KELABU
Cerpen Adnan Azhari
Derap langkah yang gagah terpancar dari keelokan pria yang datang dari negeri diujung barat sana., kedatangan pria itu seakan memberikan pesona warna diantara suramnya kehidupan yang bagai hutan belantara.
Sebut saja nama pria itu adalah kakang prabu indramayu, dalam perantauanya ketanah tandus nan gersang ini tepatnya didaerah sinyaragi yang konon katanya masih termasuk kedalam wilayah cirebon
Kedatangan ke tanah cirebon itu sungguh mulia yaitu untuk menuntut ilmu disalah satu padepokan yang bernama SYEKH NUR JATI.
Didalam padepokan syekh nur jati. Kakang prebu diterima sebagai salah satu murid dari padepokan tersebut. Ia masuk kedalam ilmu bahasa arab yang notabenya syarat dengan nahwu dan sharaf yang pada dasarnya sulit ditangkap oleh kakang prabu
Untungnya kakang prabu disini tidak sendirian, ia mempunyai sahabat karib yaitu syeh al-magribi dari cirebon yang rumahnya paling ujung barat
Dan si blekok yang kemana-mana dengan syekh faruq yang konon katanya ia dijuluki manusia seribu dalil.
Dalam perjalanan hidupnya kakang prabu indramayu selalu ceria, tak pernah murung atau bersedih sampai-sampai disaat ia tak ada sekeping uangpun di kantong clananya ia masih sempat menampakan senyum simpulnya walau diantara kegetiran yang menghujaninya.
6 bulan sudah, kakang prabu menjalani kehidupanya ditanah gersang ini, dan 6 bulan pula kakang prabu menjalani aktifitas keseharianya untuk berguru di padepokan syekh nur jati.
Saat-saat yang paling di nanti oleh kakang prabu indramayu adalah disaat kewajibanya dalam padepokan itu dilaksanakan pembelajaran. ia dapat jelas melirik dan memandang sosok yang penuh makna dalam hatinya.
Ya…..sosok yang kini selalu menari-nari diatas bayang semunya, walau kini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam angan.
Namanya listin, gadis pasundan yang kini menjadi tambatan hatinya.
Sandi-sandi cinta diatas goresan pena
Senja kan beradu diantara cakrawala prahara nestapa. Sepoian angin kan mendayu mengiringi gelapnya hari.
Kini……..malam kan datang dengan ditemani bulan dan bintang seakan menambah hangatnya simponi bersama syahdunya hati.
Diantara sunyinya malam, kakang prabu termenung dalam lamunan yang panjang seakan dinginya malam tak ia hiraukan.
Dalam lamunannya itu ia berharap kepada malam, untuk bersegera berganti menjadi mentari pagi, yang akan mempertemukanya dengan listin gadis pasundan yang kini ia nanti.
Sepoi angin malam, kini telah menghantarkan kepada lelap yang hangat..yang ia harap semoga pagi datang cepat.
Kicauan pipit laksana melodi pagi yangkini ia nanti.dan kini mentari seperti tersenyum padanya seakan memberi tanda”semangat untuk berjuang menggapai harapan” diantara senyuman yang tak karuan itu
Terdengar deringan nada yang memberi tanda bahwa 1 pesan telah kuterima.
Dan kubaca pesan singkat itu dengan seksama
“vy vy gy ningendi” wah ini gak adalagi pasti dari si maghrib
Dan betul pula apa yang kukira ternyata adalah dari syekh al-maghribi.
Dengan segera ku ambil posisi untuk masuk kamar mandi untuk bersih bersih badanku yang sejak tadi sore tidak kusirami
Ah seger pula seperti kesegaran ku ini yang akan berangkat ke padepokan
Disepanjang jalan yang kutapaki kurangkai kata demikata untuk ku gadaikan pada pujaan hati.
Dalam hati, semoga Allah meridoi ungkapan kali ini karena harapan yang akan kubangun nanti kan menjadi bahtera yang akan ku hanyutkan disamudra cinta yang berlabuh dihati ini.
Dalam suasana yang takaruan, disaat detik-detik cinta kan tersampaikan
Datang seorang syekh dari negri cirebon barat, yaitu syekh al-maghribi yang sebelumnya sudah membaca gerak-gerik saya yang cemas karena gugup akan menyampaikan apa yang ada dalam hatinya
Eh, kang lamona sampeyan pengen ngomong lan marek meng listin tapi sampean ora siap, kita siap mbaturi kang. Priwe gelem belih?
Akhirnya dengan isyarat menganggukan tawaran syekh tadi, kakang prabu setuju dengan apa yang dikatakan syekh.
Dengan warisan ilmu yang syekh miliki dari kakang prabu yaitu suara antep
Syekh memanggil listin yang sejak tadi berdiri sendiri
Listi,,,,,,,,,n! kadie
Akhirnya listin pun mengikuti apa yang diperintahkan oleh syekh
Disaat listin mendekat syekh, syekh pun kabur, entah kabur kemana yang pasti disekeliling ini hanya ada diriku dan dirinya.
Dan suasana panas kini menjadi dingin dalam benak mereka.
Sedikit demi sedikit kakang prabu mulai berbasa basi mengenai apa yang akan ia katakan
Aya naon atuh kang?
Suara yang selembut sutra kini bagai tersentuh dalam alunan nada dada
a…anu lis.
Anu naon atuh kang?
a…nu saya mau ngomong sebentar lis sama kamu. Sebenarnya ini mengenai rasa yang semakin membelenggu dalam dada.
memang mungkin apa yang saya akan katakan akan mengagetkan kamu.
naon sih kang?tanya listin penasaran
Sebenarnya jauh hari sebelum ku mulai mengenalmu, aku menanam benih cinta dihatiku.
Tapi….seiring berjalanya waktu rasa itu tumbuh subur dihatiku. Dan kini dengan disaksikan alam terbuka ku ungkapkan perasaanku, semua isi hatiku, bahwa aku telah jatuh cinta, sungguh jatuh cinta padamu lis……
Laksana tersambar halilintar, listin tak percaya kalau kakang prabu indramayu memendam rasa padanya, dan yang tak percaya adalah ia mengatakannya sejujurnya didepannya.
Mungkin lis, kamu tak usah menjawabnya sekarang, kamu bisa beri tahuku 2hari kemudian, di padepokan ini, diantara taman ini..
DARAH GUGURNYA CINTA
Setelah kakang prabu mengungkapkan apa yabg ada dalam dadanya, ia serasa terlepas dari beban berat yang menimpanya.
Dan kini kakang prabu berlari menghampiri sohabat karibnya si syekh al-maghribi
Magh………..rib kita wis ngomong karo listin.
Trus jare listine pribe je? Tanya syekh maghrib
Listin arep ngupai jawaban rongdina maning grib.
Yawis, ayugah meng laut mayoran….
Ayuh………
Akhirnya untuk merayakan pesta terungkapya cinta kakang prabu syekh dan kakang pergi ke laut
Tapi………..ditengah perjalanan yang begitu jauh yang terjal penuh bebatuan
Syekh dan prabu dirampok oleh segrombolan orang yang tak dikenal.
Sebilah golok ditancapkan tepat diatas kepala kakang prabu indramayu yang sebelumnya ia lengah dengan suasana
Cra………..t, a……….
Ceceran darah terkucur melumuri tubuh yang dulunya gagah itu, kini tak berdaya diatas tanah yang panas
Syekh magrib tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya meratapi teman karibnya yang tak berdaya.
Tapi…..sebelum prabu menghembuskan nafas yang terahirnya ia berpesan
Untuk disampaikan pada listin, “kita akan bertemu dikehidupan yang kedua nanti
Meski dikehidupan yang pertama aku sirna memilikimu”
Akhirnya dengan berat hati syekh meninggalkan jasad prabu ditengah padang gurun tanah cirebon.
Sesaat setelah apa yang disampaikan prabu. Ia sampaikan kepada listin dengan setengah tidak tega.
Lalu syekh magrib pun berjalan menelusuri jalan. Ditengah perjalanan syekh maghrib bertemu dengan si blekok dan syekh faruq. lalu ia ngabarkan bahwa. Prabu indramayu kini telah tiada, dan kini hanyalah tinggal nama.
Betapa kagetnya syekh faruq dengan blekok. Ia trahir kali melihatnya adalah kemarin sore saja……
Di kubur dimana dia sekarang? Tanya blekok penasaran
Dia belum dikubur. Mayatnya masih berada di jalanan terjal diantara pasir sahara cirebon yang tandus ini. Kalian kesana duluan. Saya akan menyusul setelaah saya menyampaikan wasiatnya kepada listin.
Sesaat setelah kepergian mereka berdua, syekh maghribpun melanjutkan perjalananya untuk menemui listin.
Dan untunglah listin berada dalam kediamanya…
Sampurasun ?
Rampes….., eh kang maghrib, ayanaon kang.
Tanpa basa basi syekh maghrib mengungkapkan apa yang telah disampikan oleh prabu.
Lis, mungkin kamu tau dengan prabu, orang yang pernah mengungkapkan perasaanya ke kamu barusan.
Sebelum ajal menjemputnya ia berpesan padaku”meski ku taksempat memilikiu di kehidupan yang pertama ini, tapi kukan memilikimu dikehidupan yang kedua kelak, dan kita kan bertemu disurga nanti.”begitulah apa yang dikatakan prabu
Terik mentari terkikis oleh awan hitam yang menggumpal. Kini tetesair pun turun dari hitamnya awan itu.
Rintik hujan seakan menjadi saksi hatinya yangkini terbayang ungkapan cintanya yang belum kubalas
Kini hujan semakin deras, sederas ingatanya yang baru beberapa saat ia alami dengan orang yang menungkapkan cintanya yang kini telah tiada
Listin pun memutar balikan badanya
Begitu pula syekh magrib ia kembali ketempat kejadian untuk menguburkan prabu indramayu.
Listin hanya bisa memandang langit yang kini hujan telah usai.
Dalam pandanganya ia melihat pelangi yang tak secerah apa yang ia lihat kemarin.
Kini pelangi itu serasa kelabu laksana apa yang ia rasakan.
(bersambung)
Baca juga Cerpen Persahabatan yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment