LEMBAYUNG DEPOK
Cerpen Kartika Dewi
Langit-langit sedikit menggelap dengan kepulan awan putih di sisi sebelah sang jingga yang ,emgapung di lautan, si penjaga senja berbaur di langit..beterbangan membawa sengenggam kehidupan untuk esok dan kegelisahan manusia yang terekam langit gelap. Indah...ini seperti lukisan Maha Agung ‘Senja di kaki Bukit’. Aku tersenyum di silaukan sinar jingga yang dengan genit mengenaiku. Iseng-iseng ku mainkan kakiku ke tepian pantai, saat ombak mengenaiku aku berlari menjauh lalu ombak surutmenyisakan pasir basah yang polos. Dan tiba-tiba aku ingat dirimu, namamu menggelitik inginku kemudian ku tulis namamu di pasir basah itu “RENDRA”.
Dulu kau sangat menyukai pantai, pasir, terlebih ombak. Tiap pagi kau membangunkanku utuk melihat sunrise dan sunset ketika sore, kau tak pernah bosan dengan pantai dan kaleng ajaibmu. Kau selalu berkata, “ tuliskan inginmu, masukkan ke botol dan lempar ke laut, maka dewa laut akan mengabulkan inginmu”. Ya..kau percaya bahwa dewa laut itu ada. Kau memang selalu aneh. Kau tau, Rendra? Diam-diam selama ini aku juga mempercayai adanya Dewa Laut, dewa yang menurutmu dapat mengabulkan inginmu. Aku melempar 3 botol tiap minggunya, berharap dewa masa kecilmu memang ada dan mengabulkan inginku. Pun barusan ak melmpar lagi, bukan apa-apa, aku hanya berharap dapat bertemu denganmu, itu saja.
Lagi-lagi aku tersenyum geli mengingatmu.
‘ Kau dimana? Tak rindukah kau padaku, Rendra?’
Spontan dadaku sesak, nafasku berat. Langit sepenuhnya gelap mirip keresahan para pelaut saat penghujan datng. Tak ada mendung yang menyangga langit-lanvgit, hanya beberapa bintang menggantung di sisi gelap pantai ini. Aku menunduk. Lirihku, “ aku masih menunggumu”. Aku meremas lembar kertas yang sedari tadi bertengger di saku celanaku. Suratmu...
Untukmu, Mendut_ku
Ak tak berani memberimu janji, nduut..Tapi, temuilah aku di pantai kita akhir purnama ini. Percayalah, aku sangat merindukanmu
Aku_mu
Rendra Prastio
......’aku juga kangen, Rendra’...
Pandangan ku kabur dan angin seolah tajam menggores tinta dingin di kulitku,lalu semua benar gelap...
18.45 27-10-11, Pantai Depok, Bantul, Djogjakarta
Kartika Dewi
Baca Juga Cerpen Remaja yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment