Cerpen Sedih - Setelah kita tadi Share Cerpen Sedih berjudul Tidak!! Aku Diam, kali ini saya akan share Cerpen Sedih Kiriman dari sahabat kita Naurah Nazifa yang telah mengirimkan Cerpen Sedih dengan Judul Keeper Angel, Okelah langsung saja untuk membaca Cerpen Sedih - Keeper Angel Karya dari Naurah Nazifa dibawah ini.
KEEPER ANGEL |
Cerpen Naurah Nazifa
Suatu malam di bulan July 2009, seorang gadis memimpikan malaikat penjaganya. Ia kemudian jatuh cinta, untuk pertama kali dalam hidupnya.
Sejak itu, yang dipikirkan oleh si gadis hanyalah malaikat penjaganya. Ia yakin suatu hari malaikat itu akan datang dan membawa damai ke hatinya. Penantian itu terasa menyakitkan, karena sang malaikat tak kunjung datang. Namun gadis itu tetap percaya pada cintanya. Percaya, dan menunggu, itu yang bisa ia lakukan.
Suatu hari di bulan Juni 2010, gadis itu dipertemukan Tuhan dengan seorang manusia, yang menyerupai malaikat penjaga si gadis. Tapi tentu saja dia hanya manusia biasa, tidak bisa memberi rasa damai seperti yang dilakukan sang malaikat.
Kehadiran manusia itu membuat si gadis menderita, melihatnya setiap hari,seolah olah ia merasa malaikat penjaga telah meninggalkannya, memutuskan tidak akan datang samasekali ke dalam hidupnya.
Ada satu manusia lagi sebenarnya, tidak terlalu menarik perhatian, wajahnya tidak menyerupai malaikat penjaga si gadis, tapi selalu saja dia yang datang menyuruh si gadis berhenti menangis saat ia merasakan sakit hati. Memintanya tesenyum saat tak ada orang lain yang melakukannya.
Suatu malam, si gadis menjadi semakin lemah. Tak sanggup lagi menangis.selama hidupnya ia tak pernah menyukai satu bagianpun dari hidupnya. Tapi sejak ia memimpikan malaikat penjaga itu,entah kenpa ia percaya ia punya ikatan yang sangat indah, sejak itu ia berusaha bertahan, tetap bernafas, menunggu malaikatnya datang. Namu sekarang, ketika pikiran bahwa malaikatnya tidak akan datang, memenuhi kepalanya, kehidupan lain di balik kematian terlihat lebih menyenangkan.
Sebelum memejamkan mata, ia melihat sekeliling,tak ada yanga akan ia rindukan, ia yakin. Ia memejamkan mata, kemudian berbisik
"Tuhan, kurasa sudah cukup lama aku bertahan. Aku tidak menyerah, tidak mau, sebenarnya. Tapi bolehkah aku meminta berhenti sekarang?" tiba – tiba gadis itu teringat akan manusia sederhana yang selalu menyuruhnya berhenti menangis, memintanya tersenyum. Mata gadis itu masih terpejam, bibirnya membentuk senyum.
"dan manusia itu, Tuhan, lindungi dia. Terimakasih telah izinkan dia menemaniku. Berikan dia hidup yang indah Tuhan, juga seorang gadis yang akan selalu tersenyum untuknya. Kumohon,lindungi dia Tuhan. Aku,,cukup disini."
Perlahan gadis itu memasuki alam tidurnya, atau alam lain, mungkin. Ia berada di terowongan yang panjang. Terang,cahaya menyilaukan dari ujungnya. Ia terus berjalan, mendekati cahaya itu.
Namun ia merasakan seseorang mengiringinya, menggenggam erat tangan kanannya. Gadis itu menoleh, tersenyum.
"Apa kau selalu menungguku di sini?" tanyanya setelah berhenti berjalan.
"Tidak juga, aku akan segera menemuimu sebenarnya", malaikat penjaga itu masih seperti dulu, di mimpi sigadis.
"Kenapa kau memilih jalan ini?" tanyanya.
"Aku lelah, sungguh. Ada seseorang disana, yang membuatku menangis". Si gadis mrerasa bersalah, "Apa kau marah padaku?"
"Tidak, tentu saja tidak. Kau sudah berusaha sejauh ini". Malaikat tersenyum, menenangkan si gadis.
"Tapi, apa kau tak ingin kembali?"
"Apa kau tidak akan menemaniku disini?" Si gadis bertanya balik dengan cemas.
"Tenanglah. Tentu saja aku akanbersamamu mulai dari sekarang. Hanya saja, apa kau tidak mencemaskan manusia itu?" Malaikat tetap saja tersenyum. Entah kenapa si gadis tau siapa yang dimaksud itu.
"Dia...aku meminta Tuhan melindunginya.Apa yang dia lakukan sekarang? Apa kau tau?" tanya gadis itu penasaran.
"Dia mencemaskanmu, ia takut kau akan terus menangis sekarang."
Gadis itu tersenyum, "Dia manusia baik" ucapnya pelan.
"Ada yang ingin kau sampaikan padanya?"
"Bolehkah?" tanya si gadis penuh harap
"Pejamkan matamu, bayangkan dia adadi depanmu, dan bicaralah"
Gadis itumemejamkan mata.
"Aku bisa tersenyum sekarang, lihatlah. Jangan cemaskan aku. Aku bersama seseorang yang tidak akan membuatku menangis. Jangan cemas, selamat tinggal.
" Ia membuka mata sambil tetap tersenyum. "kita ke sana.." ucapnya sambil menunujuk ke arah cahaya.
"Kau yakin?" Tanya malaikat itu
"Selama kau berjanji akan terus bersamaku." Jawab si gadis yakin.
Malaikatpun tersenyum, masih menggenggam tangan gadis itu. Mereka berjalan menembus cahaya itu.
0 comments:
Post a Comment