ILALANG SENJA
Cerpen Sp. Tien
Senja ini sangat sepi. Mentaripun akan kembali ke peraduannya. Tampaklah ilalang yang indah bergoyang disiul angin.
"Sendiri saja dek Kinan ?".
Ucapan Alfa mengagetkan seketika lamunan Kinanti yang asyik memandangi matahari terbenam.
"Kak Alfa ?!"
Kinanti tersenyum membalikkan badan kepada Alfa yang telah berdiri di belakangnya.
"Sudah lama berdiri disitu Kak ?".
"Aku baru saja tiba dek. Kelihatannya lagi asyik nih".
Ungkap Alfa sedikit menggoda.
"Ayo duduk Kak."
Kinanti bergeser dari posisinya.
"Inilah kebiasaan aku Kak. Aku sering duduk sendiri disini hanya untuk melihat matahari terbenam".
Alfa menatap Kinanti dan duduk disampingnya.
"Tuh lihat indah banget kan Kak ?".
Ujar Kinanti kemudian sambil menunjukkan matahari yang sudah berwarna orange akan tenggelam.
"Iya. Indah banget. Dek Kinan gak ikut ayah ke Bandung ?".
Tanya Alfa sambil menggoyang-goyangkan ilalang disampingnya.
"Ayah kan mau kerja Kak di bandung, masak aku ikut. Nah kalau untuk bertamasya aku pasti ikut".
Jawab Kinanti lembut.
"Aku punya tempat yang indah yang ingin aku tunjukkan padamu. Itupun kalau Dek Kinan gak merasa keberatan aku ajak kesana".
"Dimana itu Kak ?"
"Rahasia dong. Kalau dek Kinan bersedia, aku antar deh kesana."
Gumam Alfa.
"Gimana setuju nggak ?".
Lanjut Alfa.Kinanti yang sedari tadi terus memandangi matahari terbit, pandangannya beralih menuju Alfa sesosok lelaki yang selalu menemaninya di kala masih kecil hingga saat ini.
"Oke. Aku setuju".
Kinantipun bangkit dari tempat duduknya dan mengangkat genggaman tangannya.
"Yuk.. Kita pergi sekarang".
Ujar Alfa menggenggam tangan Kinanti dan mengajaknya pergi menaiki sepeda mustangnya". Mereka tampak menikmati suasana sore kala itu. Alfa terus menggoes sepedanya sedangkan Kinanti asyik bernyanyi di boncengan Alfa.
"Jangan lagu itu dong dek. bosan dengernya, yang ceria dong lagunya".
Protes Alfa begitu mendengar Kinanti menyanyikan lagu Opick(Tombo Ati).
"Kak Alfa suka lagu apa ? Biar aku nyanyiin sekalian".
Ucap Kinanti di belakang.
"Gimana kalo lagu D'masiv ?" tawar Alfa yang kemudian membunyikan klakson sepedanya begitu ada orang yang menyapa mereka di tengah perjalanan.
"Kriiing...".
Begitulah suara klakson sepedanya. Maklumlah sepeda jaman dahulu kala.
"Kak Alfa suka musik pop ya ?. Gimana kalau aku nyanyiin lagu Ungu saja Kak !".
"Pas banget. Dek Kinan juga suka lagu itu ya ?".
Tanya Alfa tersenyum saat didengarnya Kinanti mulai bernyanyi. Menyanyikan lagu Ungu (Cinta Dalam Hati).Alfa membelokkan sepedanya ke arah dimana danau mini berada.
"Sudah sampai dek".
Ucap Alfa memberhentikan sepedanya. Keringat telah membasahi sebagian tubuhnya.
"Inilah tempat yang ingin aku tunjukkan padamu dek".
Ujar Alfa tersenyum bahagia."Mana sawerannya Mas ?".
Seru Kinanti mengangkat kedua telapak tangannya di depan Alfa.
"Haha... Kamu itu lucu juga ya dek".
Alfa mengusut-ngusut rambut Kinanti.Kinantipun mambalas senyuman hangat Alfa.
"Ini tempatnya Kak ?"
Tanya Kinanti dengan raut wajah tak suka.
"Kok cemberut. Tempatnya jelek ya ? dek Kinan gak suka ya ?".
Ungkap Alfa yang mengelapi keringat di wajahnya.Kinanti memutar-mutar bola matanya dan memainkan bibirnya.
"Kok gitu dek ?".
Alfa sepertinya mulai resah karena Kinanti tidak menyukkai tempat yang dianggapnya indah itu.
"Hmmm...".
Kinanti menarik nafasnya dan segera menghembuskannya.
"Ya sudah kalo dek Kinan gak suka. Aku tunjukin tempat yang lain yang gak kalah indahnya, gimana ?".
Alfa menawarkan opsi lain.
"Siapa bilang gak suka... Aku tuh nyaman lagi kak disini. Makasih ya sudah ngajak aku kesini".
Kinanti berlari menuju tepi danau dan menainkan sedikit air danaunya.
"Sekarang kamu sudah pandai menjahili aku ya dek".
Ungkap Alfa yang kemudian mengejar Kinanti.Mereka berbasah-basahan bermain air, padahal hari sudah semakin larut. bak anak kecil saja mereka. Sangat bahagia begitu melihat air dan bermain-main bersamanya.Sepuluh menit kemudian terdengar suara adzan maghrib berkumandang. Alfa dan Kinantipun mengakhiri permainannya dan kembali menaiki sepeda Alfa untuk segera pulang dan membersihkan tubuh mereka. *****
"Kinan... kamu kemana saja ? kemarin sore aku main ke rumahmu tapi kamunya gak ada. Aku mencarimu ke tempat biasa pun gak ada. Kemana sih kamu ?".
Gerutu Isna.
"Kemarin tuh emang bener aku lagi di tempat biasa tapi begitu ada kak Alfa, diajaknyalah aku ke suatu tempat".
Jawab Kinanti."Kemana Nan ? asyik nih diajak main bareng kak Alfa. wiiit...wiiiiww...".
Ungkap Isna bersemangat dan bersiul-siul bagitu mendengar nama Alfa.
"Apaan sih kamu.. emang dari dulu aku sudah temenan sama kak Alfa, so gak ada yang aneh dong". Jelas Kinanti.
"Hehe.. iya,, aku lupa". Ucap Isni cengengesan.
"Oh ya, Nan. si Andri juga nyariin kamu terus tuh dari kemarin. serem aku ngelihatnya. udah kayak berandalan aja sekarang gayanya".
"Ngapain dia nyari aku ? aku juga takut dengan dia Is".
"Ya sudah. kamu jadian aja sama Kak Alfa. sebelum si Andri ngajak kamu nikah".
"APA ?! NIKAH ?". kamu jangan sembarangan gitu dong Is sama aku. lagian mana mungkin coba, aku kan gak pernah ngasih dia peluang".
Baca Juga Cerpen Romantis yang lainnya dan saya Ucapkn Banyak Terimakasih
Cerpen Sp. Tien
Senja ini sangat sepi. Mentaripun akan kembali ke peraduannya. Tampaklah ilalang yang indah bergoyang disiul angin.
"Sendiri saja dek Kinan ?".
Ucapan Alfa mengagetkan seketika lamunan Kinanti yang asyik memandangi matahari terbenam.
"Kak Alfa ?!"
Kinanti tersenyum membalikkan badan kepada Alfa yang telah berdiri di belakangnya.
"Sudah lama berdiri disitu Kak ?".
"Aku baru saja tiba dek. Kelihatannya lagi asyik nih".
Ungkap Alfa sedikit menggoda.
"Ayo duduk Kak."
Kinanti bergeser dari posisinya.
"Inilah kebiasaan aku Kak. Aku sering duduk sendiri disini hanya untuk melihat matahari terbenam".
Alfa menatap Kinanti dan duduk disampingnya.
"Tuh lihat indah banget kan Kak ?".
Ujar Kinanti kemudian sambil menunjukkan matahari yang sudah berwarna orange akan tenggelam.
"Iya. Indah banget. Dek Kinan gak ikut ayah ke Bandung ?".
Tanya Alfa sambil menggoyang-goyangkan ilalang disampingnya.
"Ayah kan mau kerja Kak di bandung, masak aku ikut. Nah kalau untuk bertamasya aku pasti ikut".
Jawab Kinanti lembut.
"Aku punya tempat yang indah yang ingin aku tunjukkan padamu. Itupun kalau Dek Kinan gak merasa keberatan aku ajak kesana".
"Dimana itu Kak ?"
"Rahasia dong. Kalau dek Kinan bersedia, aku antar deh kesana."
Gumam Alfa.
"Gimana setuju nggak ?".
Lanjut Alfa.Kinanti yang sedari tadi terus memandangi matahari terbit, pandangannya beralih menuju Alfa sesosok lelaki yang selalu menemaninya di kala masih kecil hingga saat ini.
"Oke. Aku setuju".
Kinantipun bangkit dari tempat duduknya dan mengangkat genggaman tangannya.
"Yuk.. Kita pergi sekarang".
Ujar Alfa menggenggam tangan Kinanti dan mengajaknya pergi menaiki sepeda mustangnya". Mereka tampak menikmati suasana sore kala itu. Alfa terus menggoes sepedanya sedangkan Kinanti asyik bernyanyi di boncengan Alfa.
"Jangan lagu itu dong dek. bosan dengernya, yang ceria dong lagunya".
Protes Alfa begitu mendengar Kinanti menyanyikan lagu Opick(Tombo Ati).
"Kak Alfa suka lagu apa ? Biar aku nyanyiin sekalian".
Ucap Kinanti di belakang.
"Gimana kalo lagu D'masiv ?" tawar Alfa yang kemudian membunyikan klakson sepedanya begitu ada orang yang menyapa mereka di tengah perjalanan.
"Kriiing...".
Begitulah suara klakson sepedanya. Maklumlah sepeda jaman dahulu kala.
"Kak Alfa suka musik pop ya ?. Gimana kalau aku nyanyiin lagu Ungu saja Kak !".
"Pas banget. Dek Kinan juga suka lagu itu ya ?".
Tanya Alfa tersenyum saat didengarnya Kinanti mulai bernyanyi. Menyanyikan lagu Ungu (Cinta Dalam Hati).Alfa membelokkan sepedanya ke arah dimana danau mini berada.
"Sudah sampai dek".
Ucap Alfa memberhentikan sepedanya. Keringat telah membasahi sebagian tubuhnya.
"Inilah tempat yang ingin aku tunjukkan padamu dek".
Ujar Alfa tersenyum bahagia."Mana sawerannya Mas ?".
Seru Kinanti mengangkat kedua telapak tangannya di depan Alfa.
"Haha... Kamu itu lucu juga ya dek".
Alfa mengusut-ngusut rambut Kinanti.Kinantipun mambalas senyuman hangat Alfa.
"Ini tempatnya Kak ?"
Tanya Kinanti dengan raut wajah tak suka.
"Kok cemberut. Tempatnya jelek ya ? dek Kinan gak suka ya ?".
Ungkap Alfa yang mengelapi keringat di wajahnya.Kinanti memutar-mutar bola matanya dan memainkan bibirnya.
"Kok gitu dek ?".
Alfa sepertinya mulai resah karena Kinanti tidak menyukkai tempat yang dianggapnya indah itu.
"Hmmm...".
Kinanti menarik nafasnya dan segera menghembuskannya.
"Ya sudah kalo dek Kinan gak suka. Aku tunjukin tempat yang lain yang gak kalah indahnya, gimana ?".
Alfa menawarkan opsi lain.
"Siapa bilang gak suka... Aku tuh nyaman lagi kak disini. Makasih ya sudah ngajak aku kesini".
Kinanti berlari menuju tepi danau dan menainkan sedikit air danaunya.
"Sekarang kamu sudah pandai menjahili aku ya dek".
Ungkap Alfa yang kemudian mengejar Kinanti.Mereka berbasah-basahan bermain air, padahal hari sudah semakin larut. bak anak kecil saja mereka. Sangat bahagia begitu melihat air dan bermain-main bersamanya.Sepuluh menit kemudian terdengar suara adzan maghrib berkumandang. Alfa dan Kinantipun mengakhiri permainannya dan kembali menaiki sepeda Alfa untuk segera pulang dan membersihkan tubuh mereka. *****
"Kinan... kamu kemana saja ? kemarin sore aku main ke rumahmu tapi kamunya gak ada. Aku mencarimu ke tempat biasa pun gak ada. Kemana sih kamu ?".
Gerutu Isna.
"Kemarin tuh emang bener aku lagi di tempat biasa tapi begitu ada kak Alfa, diajaknyalah aku ke suatu tempat".
Jawab Kinanti."Kemana Nan ? asyik nih diajak main bareng kak Alfa. wiiit...wiiiiww...".
Ungkap Isna bersemangat dan bersiul-siul bagitu mendengar nama Alfa.
"Apaan sih kamu.. emang dari dulu aku sudah temenan sama kak Alfa, so gak ada yang aneh dong". Jelas Kinanti.
"Hehe.. iya,, aku lupa". Ucap Isni cengengesan.
"Oh ya, Nan. si Andri juga nyariin kamu terus tuh dari kemarin. serem aku ngelihatnya. udah kayak berandalan aja sekarang gayanya".
"Ngapain dia nyari aku ? aku juga takut dengan dia Is".
"Ya sudah. kamu jadian aja sama Kak Alfa. sebelum si Andri ngajak kamu nikah".
"APA ?! NIKAH ?". kamu jangan sembarangan gitu dong Is sama aku. lagian mana mungkin coba, aku kan gak pernah ngasih dia peluang".
Baca Juga Cerpen Romantis yang lainnya dan saya Ucapkn Banyak Terimakasih
0 comments:
Post a Comment